MotoGP Press

Berita terbaru untuk pecinta MotoGP

Rossi : Kemenangan di Belanda adalah Kemenangan Terbaik

Published on Kamis, 04 Juli 2013 21.11 //

Valentino Rossi menganggap kemenangannya di MotoGP yang ke-80 di Assen hari Sabtu lalu sebagai kemenangan terbaik dalam karirnya sejak tahu 2010.

Setelah paceklik kemenangan sejak GP Malaysia 32 bulan yang lalu, akhirnya Rossi dapat kembali menguasai jalannya balapan di Assen dari lap keenam hingga sukses menjemput kemenangan yang ke-106.

Keraguan karena faktor usia, terlalu lamban membawa motor dan ketakutannya akan kegagalan selama dua tahun bersama Ducati terhapuskan begitu saja di depan 90.000 fan.

Rossi sendiri sempat ragu apakah ia mampu mengembalikan kejayaan yang mengantarkan dirinya meraih 46 kemenangan bersama Yamaha antara 2004 - 2010.

Namun lantaran rekan setimnya Jorge Lorenzo menderita patah tulang selangka 48 jam sebelum mengikuti balapan hari Sabtu (29/6), Rossi mendapatkan kesempatan menggapai sukses yang banyak orang memperkirakan tidak akan pernah mereka saksikan lagi.

"Ini salah satu kemenangan yang paling spesial dalam karirku. Kemenangan yang sangat aku inginkan.  Aku harus menjuarai balapan ini karena sudah terlalu lama tak bisa kudapatkan, semoga kesusksesan ini bisa meningkatkan kecepatan dan levelku sehingga dapat bertarung dengan mereka di setiap balapan," papar Rossi.

"Terus terang aku ragu bisa juara lagi karena sudah lama sekali sejak di Sepang, yang merupakan masa-masa sulit bagiku. Dua musim yang teramat sulit, dengan hasil buruk yang mengecewakan. Aku bersyukur Yamaha memberiku kesempatan lagi untuk mengendarai motor pabrikan M1.

Rossi tak pernah naik podium sejak penampilan memukaunya bersama Yamaha di Qatar bulan April lalu.

Setelah melakukan terobosan besar pada sesi tes di Aragon dua pekan lalu, Rossi tiba di Assen dengan penuh optimis.

Pengubahan kecil pada garpu depan membantunya melakukan pengereman dan memasuki tikungan dengan lebih baik. Rossi menjelaskan, "Perlu waktu untuk bisa maksimal. Balapan pertama hasilnya cukup bagus tapi setelah itu aku harus bersusah payah dan tak bisa menerapkan gaya balapku. Kami telah membuat langkah tepat ketika tes di Aragon sehingga aku bisa cepat di semua sesi latihan bebas di Assen dan aku merasa nyaman.

"Kami tak mengubah apapun saat pemanasan dan balapan. Ini pertama kali sejak 2002. Sebelum balapan dimulai aku sempat berpikir kalau aku harus menang karena hari ini adalah hariku.

"Kondisi Jorge belum 100% karena cedera, makanya aku harus berusaha untuk menang. Startku bagus dan di lap pertama aku bisa melewati Cal dan Stefan sehingga bisa berada di belakang dua pembalap Honda.

"Mereka target berikutnya karena aku tahu Marc dan Dani sangat cepat. Marc bisa kulewati karena aku sedikit lebih cepat dari dia tapi perlu beberapa lap lagi untuk menyalip Dani. Begitu bisa menyusulnya aku menjaga ritme balapku.

"Suatu saat di layar besar aku melihat Jorge sudah sangat dekat, jika ia menyalipku dengan kondisinya yang masih cedera patah tulang selangka tentu menjadi masalah besar buatku !

"Kulihat dari panelku Marc berada di posisi kedua dan bukan Dani, saat itu aku merasa ada harapan untuk menang. Kami tak pernah yakin bisa juara lagi tapi kami tak pernah menyerah. Sepekan setelah GP Qatar Valentino kembali muda tapi setelah di Austin Valentino sudah berakhir.

"Levelku masih sama tapi untuk berada di puncak anda perlu segalanya 100%. Gaya balapku tahun lalu sama seperti saat ini tapi aku tertinggal 30 detik.

"Hal yang terpenting adalah konsentrasi 100%, persiapan fisik dan mental untuk balapan serta lakukan yang terbaik. Aku tak bisa menang di setiap balapan tapi masih punya potensi, semangat dan kekuatan untuk bertarung."

Tags:

0 comments

Leave a comment

Subscribe to our RSS Feed! Follow us on Facebook! Follow us on Twitter! Visit our LinkedIn Profile!